TUGAS
INDIVIDU
MK
: TEORI KOMUNIKASI
MAKALAH
LEVEL/KONTEKS KOMUNIKASI
KOMUNIKASI MASSA
DI SUSUN OLEH:
NURRAHMAH
50500113003
JURNALISTIK A
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR
2014/2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya kepada kita semua. Dan karena rahmatNya itulah, saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KOMUNIKASI MASSA” dari judul makalah
yang sebelumnya pernah diberikan, yaitu “LEVEL/KONTEKS KOMUNIKASI”.
Makalah
ini di susun sebagai tugas pengganti MID SEMESTER dan dibuat sesuai dengan
intruksi yang telah diajarkan oleh dosen pengajar.
Demikianlah,
saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pengajar yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Saya sebagai manusia
biasa tidak luput dari kesalahan, begitu pula dengan makalah ini. Untuk itu,
saya sangat mengharapkan masukan dari pembaca guna memperbaiki penyusunan
makalah kedepannya.
Penulis,
Makassar,
16 november 2014
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................................. i
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR
ISI........................................................................................................ iii
BAB
I.................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar
belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan
masalah...................................................................................... 1
BAB
II.................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A. Definisi
komunikasi massa........................................................................ 2
B. Karakteristik
komunikasi massa................................................................ 3
C. Model-model
komunikasi massa............................................................... 5
BAB
III................................................................................................................. 8
PENUTUP............................................................................................................ 8
A. Kesimpulan................................................................................................ 8
B. Kritik
dan saran......................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Perkembangan
manusia dari masa ke masa membawa dampak dari komunikasi itu sendiri. Sebelum
berkembangnya era teknologi, komunikasi masih dalam bentuk tatap muka, dialog,
dan mimbar-mimbar. Para komunikator maupun komunikan masih dapat bertemu,
melakukan dialog. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi tidak
lagi hanya dalam bentuk tatap muka, dialog dan mimbar. Era teknologi membawa
dampak pada perubahan dalam berkomunikasi, zaman sekarang orang sudah jarang
bertemu. Dan kebutuhan manusia akan informasi semakin banyak, untuk memenuhi
kebutuhan itu manusia mulai mengembangkan komunikasi dalam bentuk lain yang
lebih efisien. Komunikasi yang tidak hanya harus bertatap muka ataupun
melakukan dialog dan semacamnya. Tapi lebih dari itu, komunikasi ini bisa
melalui media massa yang terorganisir menjadi satu kesatuan yang dapa
menyampaikan pesan kepada komunikan yang luas secara menyeluruh. Komunikasi
seperti ini dinamakan sebagai komunikasi massa, komunikasi yang terjadi walaupun
komunikator dan komunikan tidak saling tatap muka.
B. Rumusan
masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kita
dapat menarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa itu komunikasi
massa?
2.
Bagaimana karakteristik
komunikasi massa?
3.
Bagaimana model dalam
komunikasi massa?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Komunikasi Massa
Herbet
Blumer membuat definisi massa dengan membandingkan bentuk definisi massa dengan
kehidupan sosial, khususnya kelompok, kerumunan, dan publik. Dalam sebuah
kelompok, semua anggota saling mengenal satu sama lain.
Kerumunan
memang lebih besar, tapi masih bisa di
amati dalam ruang tertentu, terlepas dari itu kerumunan bersifat sementara dan
jarang sekali dapat di bentuk kembali seperti bnentuk yang pertama.
Public
cenderung terbentuk karena adanya suatu
masalah atau sasaran tertentu dalam
kehidupan publik. Tujuannya ialah untuk memenangkan suatu kepentingan atau
pandangan dan untuk mengadakan suatu perubahan politik… munculnya publik
merupakan cirri demokrasi liberal modern dan berkaitan dengan munculnya surat
kabar partai politik.[1]
Definisi
yang di ajukan oeh bittner dalam bukunya: mass communication : an introduction (1980), bahwa comunikasi
massa adalah pesan-pesan yang di komunikasikam melalui media massa pada
sejumlah besar orang.
Menurut
defleur dan dennis dalam bukunya undersanting mass communication (1985), bahwa
: “komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator
menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus
menerus mempengaruhi khlayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui
berbagai cara.[2]
Kompleksnya
komunikasi massa dikemukakan oleh severin dan tankard JR., 1992 : 3), dalam
bukunya communication theories: origins, methods, and uses in the mass media
yang di definisinya dierjemahkan oleh effendi sebagai berikut : “komunikasi
massa adalah keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu. Ia adalah
keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental
tertentu yang dapat di pelajari seperti memfokuskan kamera televisi,
megoperasikan tape recorder atau memcatat ketika berwawancara. Ia adalah seni
dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantanga kreatif seperti menulis
skrip untuk program televise, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan
majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia
dalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertetu tentang
bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikembangkan dan dipergunakan
untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik”[3]
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa; komunikasi massa adalah komunikasi yang melibatkan
media massa seperti surat kabar, radio, TV, internet dan media-media massa
lainnya yang terorganisir oleh suatu lembaga yang merujuk pada masyarakat atau
komunikan yang luas dalam skala yang besar dan dalam waktu yang hampir
bersamaan.
B. Karakteristik
Komunikasi Massa
Untuk
mendapatkan suatu komunikasi massa yang efektif, kita perlu tahu bagaimana
karakteristik dari komunikasi massa itu sendiri. Adapun karakteristik dari
komunikasi massa, yaitu:
1. Bersifat
simultan atau serempak
Bersifat
simultan, ialah bahwa walaupun komunikan berada pada jarak satu sama lain
terpisah. Tetapi media massa mampu membina keserempakan kontak dengan komunikan
dalam penyampaian pesannya.[4]
Contohnya;
penayangan siaran langsung pertandingan sepak bola. Meskipun masyarakat di
Indonesia berada jauh dari tempat pertandingan sepak bola itu, namun mereka
mampu menyaksikan pertandingan sepak bola secara serempak meskipun dengan waktu
yang tidak bersamaan karena perubahan waktu dari daerah-daerah tersebut. Satu
pesan dapat di nikmati oleh seluruh masyarakat.
2. Bersifat
umum
Ialah
pesan yang di sampaikan melalui media massa ditujukan kepada umum dan di
samping itu juga mengenai kepentingan umum.[5]
Pesan-pesan
pada media massa difungsikan untuk membuat masyarakat tahu, salah satu fungsi
media yaitu untuk control sosial dan kepentingan umum. Untuk itu, pesan dari
komunikasi massa harus bersifat umum dan untuk kepentingan masyarakat.
Contohnya; berita tentang perkiraan cuaca pada daerah tertentu, ini dimaksudkan
agar masyarakat tahu kira-kira apa yang akan dilakukannya bila cuaca buruk
ataupun cuaca stabil.
3. Komunikannya
Heterogen
Sebagai
konsekuensi daripada penyebaran yang teramat luas (jangkauan audiencennya) maka
komunikan dari komunikasi massa terdiri dari berbagai macam, inilah
menjadikan komunikannya heterogen.[6]
Komunikan yang heterogen adalah audien atau penerima pesan yang terdiri dari
berbagai lapisan masyarakat yang berbeda-beda, berbeda suku, kebutuhan, tingkat
emosi dan lain-lain. Ini menyebabkan penerimaan pesan yang di kirim oleh
komunikator di terima secara heterogen pula. Dan menyebabkan komunikator
membuat pesan-pesan itu harus sesuai dengan tingkatan-tingkatan itu.
4. Berlangsung
Satu Arah
Ialah
bahwa feedback yang terjadi adalah detayed feedback. Berbeda dengan komunikasi
tatap muka.[7]
Komunikasi
massa adalah komunikasi yang satu arah, komunikasi yang mengalami umpan balik
atau feedback tertunda. Ini dikarenakan, komunikasi massa memiliki kedekatan
fisik yang memiliki jarak yang jauh dan juga dikarenakan jumlah peserta
komunikasi massa terlampau banyak sementara ia hanya di naungi oleh suatu
lembaga. Memang, zaman sekarang sudah ada media-media yang memprogramkan
acara-acara yang melibatkan pendengarnya tapi untuk membuat semua pendengar
mengfeedback pesan yang dikirim media itu sangatlah sulit, lagi-lagi karena
komunikan yang terlampau banyak.
5. Komunikator
Terlembagakan
Apabila
pesan itu akan disampaikan melalui surat kabar, maka prosesnya adalah sebagai
berikut: komunikator menyusun pesan dalam bentk artikel, apakah atas
keinginannya atau atas permintaan media massa yang bersangkutan. Selanjutnya,
pesan tersebut diperiksa oleh penanggungjawab rubric. Dari penanggungjawab
rubrik diserahkan kepada redaksi untuk di periksa layak atau tidaknya pesan itu
untuk dimuat dengan pertimbangan utama tidak menyalahi kebijakan dari lembaga
media massa itu. Ketika suadah layak, pesan dibuat settingnya, lalu diperiksa
oeh korektor, disusun oleh lay-out man agar komposisinya bagus, dibuat plate,
kemudian masuk media cetak. Tahap akhir setelah dicetak merupakan tugas dari
distribusi untuk mendistribusikan surat kabar yang berisi pesan itu kepada
pembacanya.[8]
6. Komunikasi
Massa Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Salah
satu prinsip komunikasi adalah bahwa komnikasi mempunyai dimensi isi dan
dimensi hubungan. Dimensi isi menunjukkan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa
yang dikatakan, sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara
mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta
komunikasi itu.
Dalam
konteks kounikasi massa, komunikator tidak harus selalu kenal dengan
komunikannya, dan sebaliknya. Yang penting, bagaimana seseorang komunikator
menyusun secara sistematis, baik, sesuai dengan jenis medianya, agar
komunikannya bisa memahami isi pesan tersebut.[9]
7. Stimulasi
alat indra terbatas
Dalam
komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada
surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman
auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televise dan film, kita
menggunakan indra pengihatan dan pendengaran.[10]
C. Model
Komunikasi Massa
Dalam
komunikasi massa, terdapat beberapa model atau bentuk dari komunikasi massa.
Berikut akan dijelaskan empat model dari komunikasi massa. Keempat model itu,
sebagai berikut:
1. Model
Jarum Hipodermik (Hypeodrmicc Neddle Mode)
Secara
harfiah “hypodermic” berarti di bawah kulit istilah hypodermic neddle model
mengandung anggapan dasar bahwa media massa menimbulkan efek yang kuat,
terarah, segera dan langsung terhadap massa komunikan. Efek yang segera dan
langsung itu adalah sejalan dengan pengertian “perangsang-tanggapan”
(stimulus-response) sejak penelitian ilmu jiwa tahun 1930-an.. pada waktu itu,
model dominan komunikasi massa di kenal sebagai teori jarum suntik”. Media
massa di anggap sangat perkasa, dengan efek langsung dan segera pada khalayak.
Media
massa digambarkan sebagai jarum hipodermik raksasa yang menginduksi massa komunikan
yang passif. Elihu katz mengatakan bahwa model tersebut terdiri dari: (a) media
sangat ampuh yang mampu memasukkan idea pada benak yang yang tidak berdaya; (b)
massa komunikan yang terpecah-pecah, yang terhubungkan dengan media massa, tetapi sebaliknya komunikasi
tidak terhubungkan satu sama lain.[11]
2. Model
Komunikasi Satu Tahap (One Step Flow Mode)
Model
komunikasi satu tahap menyatakan bahwa saluran media massa berkomunikasi
langsung dengan massa komunikan tanpa berlalunya suatu pesan melalui pemuka pendapat
(opinion leaders); tetapi pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan
tidak menimbulkan efek yang sama pada
setiap komunikan.
Model
komunikasi satu tahap adalah model jarum hipodermik yang dimurnikan, namun
model satu tahap mengakui bahwa: (a) media tidak mempunyai kekuatan yang hebat,
(b) aspek dari penampilan, penerimaan, dan penahanan dalam ingatan
yang selektif mempengaruhi suat pesan; (c) untuk setiap komunikan
terjadi efek yang berbeda. Selanjutnya model satu tahap member keleluasan kepada
saluran komunikasi massa untuk memancarkan efek komunikasi secara langsung.[12]
3. Model
Komunikasi Dua Tahap( Two Step Flow Mode)
Konsep
komunikas dua tahap ini berasal dari lazarfeld, berelson, gaudet (1948) yang
berdasarkan penelitiannya menyatakan bahwa idea-idea seringkali dating dari
radio dan surat kabar yang di tangkap oleh pemuka pendapat (opinion leaders)
dan dari mereka ini berlalu menuju penduduk yang kurang giat. Tahap pertama adalah dari sumbernya, yakni
komunikator yang mengirimkan pesan kepada pemuka pendapat, sedangkan tahap
kedua ialah dari pemuka pendapat kepada pengikut-pengikutnya yang juga mencakup
penyebaran pengaruh.
Model
tahap dua ini menyebabkan kita menaruh perhatian pada peranan media massa.
Berbeda dengan model jarum hipodermik yang beranggapan bahwa massa merupakan
tubu dan besar yang terdiri dari orang-orang yang tak terhubungkan tetapi
terkait kepada media, maka model dua tahap ini melihat massa sebagai perorangan
yang berinteraksi. Ini menyebabkan penduduk terbawa kembali ke komunikasi
massa. Seseorang akan memperoleh idea baru, melalui media massa. Jika ia
bertukar pesan dengan temannya. Pada komnikasi massa tampak bahwa sebuah pesan
dikiriman dari sumbernya. Melalui saluran media massa, menuju ke komunikan
sebagai pihak penerima, yang kemudian member tanggapan kepada orang-orang yang
berinteraksi dengannya.[13]
4. Model
Komunikasi Tahap Ganda (Multi Step Flow Model)
Model
ini menggabungkan semua model yang telah dibicarakan sebelumnya. Model banyak
tahap ini didasarkan pada fungsi penyebaran situasi komunikasi. Model ini
menyatakan bahwa pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan melibatkan
sejumlah “relay” yang berganti-ganti. Beberapa komunikan menerima pesan
langsung melalui saluran dari komunikator, yang lainya berpindah dari sumbernya
beberapa kali. Jumlah tahapan yang pasti dalam proses ini tergantung pada
maksud tujuan komunikator, tersedianya media massa dengan kemampuan untk
menyebarkannya, sifat dari pesan, dan nilai pentingnya pesan bagi komunikan.[14]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi
massa adalah komunikasi yang berlangsung antara dua atau lebih pelaku
komunikasi yang penyampaian pesannya melalui media yang terorganisir atau
terlembaga sehingga mampu mengkomunikasikan pesan kepada komunikan.
Komunikasi
massa setidaknya memiliki tujuh karakteristik, yaitu:
1. Komunikasi
massa bersifat simultan atau serempak
2. Bersifat
umum
3. Komunikannya
Heterogen
4. Berlangsung
Satu Arah
5. Komunikator
Terlembagakan
6. Komunikasi
Massa Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
7. Stimulasi
alat indra terbatas
Terdapat
banyak model komunikasi massa, namun hanya empat yang bisa dipaparkan oleh
makalah ini, keempat model komunikasi itu, yaitu:
1. Model
Jarum Hipodermik (Hypeodrmicc Neddle Mode)
2. Model
Komunikasi Satu Tahap (One Step Flow Mode)
3. Model
Komunikasi Dua Tahap( Two Step Flow Mode)
4. Model
Komunikasi Tahap Ganda (Multi Step Flow Model)
B. Kritik
dan saran
Demikianlah,
isi makalah yang dapat saya paparkan. Saya hanya manusia yang tidak luput dari
kesalahan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca
guna memperbaiki penyusunan makalah ini ke depannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anshar
aikil, Muhammad. Ilmu komunikasi:
konstruksi, proses, level dan komunikasi kontemporer. Makassar:alauddin
university perss.2012
Ardianto,
elvinaro dkk. Komunikasi massa: suatu
pengantar. Bandung: simbiosa rekatama media. 2009
Widjaja,
H.A.W. Komunikasi: Komunikasi Dan
Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi aksara. 2010
[1] Anshar aikil, Muhammad.
Ilmu komunikasi: konstruksi, proses,
level dan komunikasi kontemporer. Makassar:alauddin university perss.2012. hlm
165-166
[2] Anshar aikil,
Muhammad, hlm 168
[3] Ardianto, elvinaro
dkk. Komunikasi massa: suatu pengantar.
Bandung: simbiosa rekatama media. 2009. Hlm 5
[4] Widjaja, H.A.W. Komunikasi: Komunikasi Dan
Hubungan Masyarakat. Jakarta: bumi aksara. 2010. Hlm
25
[5] Widjaja, H.A.W. Hlm
25
[6] Widjaja, H.A.W. Hlm
25
[7] Widjaja, H.A.W. Hlm
25
[8] Ardianto, elvinaro
dkk. Hlm 7
[9] Ardianto, elvinaro
dkk. Hlm 9-10
[10] Ardianto, elvinaro
dkk. Hlm 11
[11] Anshar aikil,
Muhammad. hlm 175-176
[12] Anshar aikil,
Muhammad. hlm 177
[13] Anshar aikil,
Muhammad. hlm 177-178
[14] Anshar aikil,
Muhammad. hlm 179